Jumat, 11 April 2014

Proses Dan Manajemen Proses Pada Linux

Proses merupakan konsep pokok pada sistem operasi, karena salah satu tugas utama sistem operasi adalah Bagaimana mengatur proses – proses yang berjalan di sistem. Sebenarnya apakah Proses itu?
Berikut beberapa definisi proses pada sistem operasi adalah :
1. Program yang sedang dalam keadaan dieksekusi.
2. Unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem
operasi.
Sistem operasi mengolah seluruh proses yang ada di sistem dan bertugas mengalokasikan sumber daya –
sumber daya ke proses yang membutuhkan sesuai dengan kebijaksanaan tertentu. Sumber daya yang
dibutuhkan proses diantaranya CPU, memori, file serta I/O device.

Keadaan Proses
Proses – proses yang dikelola oleh sistem operasi akan melalui serangkaian keadaan yang merupakan
bagian dari aktivitasnya. Keadaan proses ini disebut sebagai status proses yang terdiri dari:

Status New yaitu status dimana proses sedang dibuat.

Status Ready yaitu status dimana proses siap dieksekusi tetapi CPU belum tersedia karena sedang
mengerjakan proses lain.

Status Waiting yaitu status dimana proses sedang menunggu suatu kejadian tertentu. Misalnya sedang
menunggu operasi I/O selesai, menunggu signal dari proses lain, tersedianya memori, dsb.

Status Running yaitu status dimana proses dieksekusi. Pada status ini CPU sedang mengeksekusi
instruksi – instruksi pada proses.

Status Terminated yaitu status dimana proses diakhiri.

Kelima status proses tersebut dapat digambarkan pada diagram berikut:



- Sebuah proses menjadi Waiting karena proses tersebut menunggu suatu kejadian tertentu seperti
selesainya operasi I/O, misalnya perekaman data ke disk karena pada saat perekaman dilakukan
proses sedang tidak menggunakan CPU maka scheduler segera mengalokasikan CPU ke proses
lain yang telah Ready. Apabila kejadian yang ditunggu telah selesai maka proses dipindahkan
kembali ke antrian Ready dan siap dijadwalkan.

- Sebuah proses dari keadaan Running dapat menjadi Ready kembali karena diinterupsi oleh proses
lain. Interupsi dapat disebabkan karena jatah waktu yang diberikan CPU ke proses tersebut telah
habis sementara proses masih memerlukan sejumlah waktu untuk selesai. Jatah waktu yang
diberikan sering disebut sebagai quantum time (time slice) yang dapat berkisar antara 1 hingga
100 milidetik. Interupsi suatu proses terkait erat dengan strategi penjadwalan proses yang
digunakan sistem operasi yaitu strategi preemptive dimana suatu proses dapat saja disela oleh
proses lain pada saat Running.

- Sebuah proses menjadi Terminated disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Proses memang sudah sele sai mengerjakan tugasnya, sehingga diakhiri secara normal
2. Melewati batas waktu yang telah diberikan
3. Terjadi kesalahan perhitungan misalnya mengerjakan instruksi pembagian dengan nol
(division by zero) , atau menyimpan angka yang lebih besar daripada yang dapat diakomodasi
oleh perangkat keras.
4. Terjadi kegagalan I/O seperti kegagalan pembacaan dan penulisan file.
5. Proses induknya berakhir, pada kasus ini suatu proses dibuat oleh proses lain, proses pembuat
disebut sebagai parent, sedangkan proses yang dibuat disebut sebagai child . Sistem dirancang
untuk mengakhiri secara otomatis proses – proses childnya bila proses parent berakhir.
6. Proses child diakhiri atas permintaan proses parentnya. Pada kasus ini parent mengirim signal
tertentu untuk mengakhiri childnya misalnya mengirim signal SIGQUIT, SIGKILL atau
SIGTERM.

Konsep Pembuatan Proses
Konsep pembuatan proses pada sistem operasi linux :
  • Setiap proses diberi nomor khusus sebagai identifikasi yang disebut process identification
          atau PID berupa angka integer unik.
  • Jika proses selesai (Terminated) maka semua sumber daya yang digunakan termasuk PID
         dibebaskan kembali.
  • Proses dibuat menggunakan system call fork() yang sering disebut forking proses
  • System call fork() mengkopi proses pemanggil sehingga akan terdapat 2 proses yaitu :
         1. Proses pemanggil disebut PARENT
         2. Proses hasil kopian disebut CHILD
  • Proses CHILD identik dengan proses PARENT-nya tetapi memiliki PID yang berbeda.
  • Setelah proses baru (child) berhasil dibuat eksekusi dilanjutkan secara normal di masing –
          masing proses pada baris setelah pemanggilan system call fork().
  • Proses pemanggil (PARENT) dapat melakukan forking proses lebih dari satu kali sehingga
          memungkinkan terdapat banyak proses CHILD yang dieksekusi.
  • Proses CHILD dapat melakukan forking proses seperti halnya PARENT sehingga dapat
          terbentuk struktur pohon proses.

Sumber : duniafeb.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar