Operasi Aritmatika merupakan operasi yang melibatkan operator-operator aritmatika. Operator aritmatika dalam Visual Basic adalah :
– Tambah (+)
– Kurang (-)
– Kali (*)
– Bagi (/)
– Pangkat (^)
– Sisa bagi (mod)
– Tambah (+)
– Kurang (-)
– Kali (*)
– Bagi (/)
– Pangkat (^)
– Sisa bagi (mod)
Operator aritmatika umumnya beroperasi pada dua operand. Sebagai contoh ekspresi 2 + 2, berarti:
2 adalah operand pertama
+ adalah operator aritmatika tambah
2 adalah operang kedua.
2 adalah operand pertama
+ adalah operator aritmatika tambah
2 adalah operang kedua.
Namun dalam beberapa hal khususnya operator + dan kurang beroperasi pada satu operand seperti pemberian nilai +5 (positif 5) atau -5 (negatif lima).
Dalam pengerjaan operator aritmatika visual basic telah menetapkan derajat pengerjaan seperti berikut ini:
Operator | Derajat |
^ | 1 |
* / Mod | 2 |
+ - | 3 |
operator yang memiliki derajat yang sama akan dikerjakan mulai dari sebelah kiri.
Sebagai contoh terdapat pernyataan:
A = 2 + 2 – 5
terlihat bahwa terdapat dua buah operator aritmatika yaitu + dan -. Telah ditetapkan bahwa operator + dan – memiliki derajat pengerjaan yang sama sehingga operator yang paling kiri akan dikerjaan terlebih dahulu. Dengan demikian urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 2 memberikan hasil 4
2. 4 – 5 memberi hasil -1
3. -1 diberi ke variabel A
Sebagai contoh terdapat pernyataan:
A = 2 + 2 – 5
terlihat bahwa terdapat dua buah operator aritmatika yaitu + dan -. Telah ditetapkan bahwa operator + dan – memiliki derajat pengerjaan yang sama sehingga operator yang paling kiri akan dikerjaan terlebih dahulu. Dengan demikian urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 2 memberikan hasil 4
2. 4 – 5 memberi hasil -1
3. -1 diberi ke variabel A
Misalkan terdapat pernyataan seperti berikut:
A = 2 + 5 * 10, maka urutan pengerjaannya adalah
1. 5 * 10 = 50
2. 2 + 50 = 52
3. 52 diberi ke A
A = 2 + 5 * 10, maka urutan pengerjaannya adalah
1. 5 * 10 = 50
2. 2 + 50 = 52
3. 52 diberi ke A
Kita perhatikan operator * dikerjakan terlebih dahulu daripada operator +. Bagaimana halnya bila kita menginkan mengubah urutan pengerjaan yang mana diinginkan operator + lebih tinggi derajat pengerjaannya dari operator *. Untuk melakukan hal tersebut pada operang operator + ditambah kurung buka dan kurung tutup sehingga bentuk pernyataannya menjadi:
A = (2 + 5) * 10, maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 70 diberi ke A
A = (2 + 5) * 10, maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 70 diberi ke A
Bila terdapat tanda kurung di dalam tanda kurung maka tanda kurung yang terdalam yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Sebagai contoh terdapat pernyataan sebagai berikut:
A = 7*((2 +5) * 10), maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 7 * 70 = 490
4. 490 diberi ke A
A = 7*((2 +5) * 10), maka urutan pengerjaannya menjadi:
1. 2 + 5 = 7
2. 7 * 10 = 70
3. 7 * 70 = 490
4. 490 diberi ke A
Misalkan terdapat pernyataan sebagai berikut:
A = (2 + 5) * 10 – 15 + 7^2, maka urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 5 = 7
2. 7^2 = 49
3. 7 * 10 = 70
4. 70 – 15 = 55
5. 55 + 49 = 104
6. Nilai 104 diberi ke A
A = (2 + 5) * 10 – 15 + 7^2, maka urutan pengerjaan dari pernyataan tersebut adalah:
1. 2 + 5 = 7
2. 7^2 = 49
3. 7 * 10 = 70
4. 70 – 15 = 55
5. 55 + 49 = 104
6. Nilai 104 diberi ke A
Sumber :
http://prodisi.wordpress.com/2009/06/05/operasi-aritmatika/
0 komentar:
Posting Komentar