JAKARTA - Musikus kontroversial Ahmad Dhani membantah bahwa dirinya telah berkicau di akun twitternya @AHMADDHANIPRAST soal janji potong kemaluan bila Jokowi mampu mengalahkan Prabowo pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Menurutnya, twit itu palsu dan penuh rekayasa.
"Akun palsu itu ngetweet sesuatu tentang saya, dan sayang sekali itu dikutip oleh media," kata Dhani kepada wartawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (21/7).
Bos Manajemen Republik Cinta itu sengaja datang ke Dewan Pers untuk mengadukan atas pemberitaan tentang dirinya. Selain mengenai tweet potong kelamin yang dipersoalkan, Dhani juga melaporkan media yang memberitakan tentang bayaran Rp 10 miliar yang didasarkan akun Twitter palsu Fadli Zon dan Mahfud MD dan berita ditampar Prabowo.
Dhani mengatakan ada 17 media yang dilaporkan karena dianggap telah melakukan pemberitaan massif dengan kebohongan berdasarkan pada tweet yang fiktif.
Sebelumnya beredar screenshot tweet Ahmad Dhani di dunia maya. Screenshot ini diduga diambil dari akun @AHMADDHANIPRAST. Dalam screenshot itu tertera tanggal 23 Juni 2014.
Tweet ini kemudian ramai dibahas. Apalagi Dhani merupakan pendukung calon presiden Prabowo Subianto.
"SAYA AKAN POTONG KEMALUAN SAYA KALAU JOKOWI BISA MENGALAHKAN PRABOWO SUBIANTO!! ITU SUMPAH SAYA!!" begitu bunyi yang ada dalam screenshot.
Namun setelah dicek diakun @AHMADDHANIPRAST, timeline yang dimaksud memang tidak tercatat di kronologi tweetnya. Ada yang menduga tweet itu sudah dihapus. Namun oleh Dhani, screenshot diakui sebagai hasil editan.
Dhani pun menyesalkan kejadian ini. Kata dia pemberitaan itu adalah pembunuhan karakter yang dirancang dengan sangat cerdik. Makanya, ia berharap dengan melaporkan peristiwa tersebut, media-media online yang diadukan dipanggil Dewan Pers dan meminta maaf kepadanya. (awa/jpnn)
Sumber : www.jpnn.com
0 komentar:
Posting Komentar